Radiasi
nuklir merupakan isu yang beredar pesat diberbagai pemberitaan media. Isu
tersebut berasal dari Negara Jepang pasca terjadinya gempa dan tsunami. Akibat
terjadinya gempa dan tsunami inilah yang menyebabkan kebocoran reaktor nuklir
di Fukushima, Jepang. Radius daerah yang terkena kontaminasi secara langsung
diperkirakan hanya mencapai 20 km.
Dikenal
dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi
nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi
nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya,
dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan
gamma yang sagat berbahaya bagi manusia.
Menurut
dokter Andrian (2019),Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah
kesehatan adalah radiasi pengion. Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis
ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan
Rontgen, atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir.
Gejala-gejala yang dapat
muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir adalah:
1.
Ganggaun pencernaan, seperti mual,
muntah, diare.
2.
Sakit kepala.
3.
Demam.
4.
Pusing.
5.
Kelelahan.
6.
Rambut rontok.
7.
Muntah darah.
8.
Luka, lepuhan, dan peradangan di
berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus, kerongkongan, dan kulit.
Dampak buruk radiasi
nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
1.
Hancurnya sel-sel tubuh, energi radiasi
nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan
berbagai komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat
paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh
darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.
Kerusakan
yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan
infeksi atau penyakit. Ketika hal ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko
tinggi untuk merenggut nyawa seseorang.
2.
Kanker, banyak studi yang menunjukkan
bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang
dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut
adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker
payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.
3.
Gangguan tumbuh kembang anak, efek
radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama
perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat
menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.
4.
Kerusakan jaringan kulit, dampak buruk
radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang
terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan
luka, bahkan kanker kulit.
Radiasi
nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan
rambut dan kebotakan permanen.
Oleh : Agus Sanjaya Putra
Sumber Referensi:
Anonim.
2019. How a nuclear reactor makes
electricity. [online] access on
wibsite:
https://www.world-nuclear.org/nuclear-basics/how-does-a-nuclear-reactor-make-electricity.aspx
Anonim.
2013. Nuklir: Pengertian , bahan
pembuatnya , dan Kegunaan. [online] access on wibsite: https://sainsforhuman.blogspot.com/2013/03/nuklir-pengertian-bahan-pembuatnya-dan.html
Andrian.
K. 2019. Inilah Bahaya Radiasi Nuklir
bagi Kesehatan. [online] access on wibsite: https://www.alodokter.com/begini-cara-radiasi-nuklir-merenggut-nyawa-anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar